Ringkasan :
Sebagai negara kepulauan, Indonesia telah terkenal di dunia sebagai negara dengan keindahan bawah laut yang menakjubkan. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau yang membentang dalam tiga zona waktu. Setiap pulau menawarkan keragaman dan pemandangan bawah laut yang unik dan belum banyak di eksplorasi. Bahkan, sebagian besar daerah di Indonesia ditetapkan oleh dunia internasional sebagai bagian dari segitiga terumbu karang dunia (World Coral Triangle). Salah satu kota yang terletak di jantung segitiga terumbu karang dunia adalah Manado dengan Bunaken yang telah terkenal ke seluruh dunia.
Ekosistem terumbu karang dan segala kehidupan eksotik di dalamnya menjadi salah satu kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Karenanya sejak dahulu Manado menjadi daya tarik banyak wisatawan internasional untuk datang, terutama para penyelam. Untuk membagikan keindahan pemandangan serta keunikan kehidupan bawah laut di Manado kepada khalayak, pasangan suami-istri yang memiliki hobby menyelam; Arief Yudo Wibowo dan Jilmi Astina Anif kemudian menyajikan buku berjudul The Underwater Realm Of Manado Bay From Diver’s Eyes: Jilmi Astina Anif and Arief Yudo Wibowo.
Awalnya foto-foto yang dikumpulkan selama dua tahun dan 378 kali penyelaman di 22 titik selam tidak ditujukan untuk dibukukan, baru setelah ada ide untuk membuat karya bersama kemudian foto-foto ini dikurasi oleh Hendra Tan dan di konsultasikan kepada Ahli Biologi Kelautan asal Manado , Dr. Pahlano Daud yang sama-sama peduli akan konservasi alam Teluk Manado.
Dalam prosesnya buku ini juga mendapatkan kata pengantar dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat itu Ibu Mari Elka Pangestu dan Sambutan dari Gubernur Sulawesi Utara Bapak DR. Sinyo H Sarundajang. Review dari internasional buku diberikan oleh dua pasangan suami-istri fotografer bawah laut yang memberikan insiprasi yaitu Burt Jones & Maurine Shimlock (USA) serta Stephen Wong dan Takako Uno ( Hongkong ).
Pada bagian akhir buku ini kita bersama diingatkan kembali akan pentingnya konservasi karena teluk ini ternyata masih menyimpan potensi keanekaragaman hayati yang tak kalah menarik dengan Selat Lembeh maupun Taman Nasional Bunaken buktinya antara lain beragam ikan, belut laut, kepiting, kuda laut, udang, siput telanjang (nudi branch), keong, cumi-cumi dan gurita.
Didalam buku ini tercetak portrait mengenai hubungan simbiosis yang ada diantara binatang, tingkah laku dan momen yang tertangkap kamera. Tampil dalam pembatas ditiap kategori foto-foto wide angle berupa koloni terumbu karang hard coral dan soft coral serta foto tiang sekoci kapal besar di kedalaman 25 meter, dekat Desa Molas yang terkenal itu.
Buku berbahasa inggris ini didisain dalam format coffee-table book yang elegan berisi 140 halaman. Disain sampulnya unik seperti mengajak kita untuk menyelami alam bawah laut di teluk Manado yang misterius dan sangat disayangkan
karena semakin terancam akibat perkembangan kota dan aktivitas manusia. Akhirnya pasangan ini berharap buku ini dapat menjadi bentuk kontribusi kecil mereka terhadap pariwisata selam Indonesia dan Manado pada khususnya.
Acara peluncuran salah satu buku dari 3 buku yang telah diterbitkan oleh Photodivetrip Publishing akan diselenggarakan di Toko Buku Kinokuniya Plaza Senayan Jakarta pada tanggal 18 Desember 2014 mulai jam 14:00 akan berisi diskusi dan talkshow mengenai buku tersebut.
Summary:
Globally-renowned for its vast underwater vistas and stunning marine biodiversity, the Indonesian archipelago, made up of over 17,000 islands stretching across three time zones, offers sports divers amazing and eternally-varied panoramas. In fact, it is estimated that the 110,000km of coastline bordering the shallow seas of the Sunda and Sahul tectonic plates contain the greatest amount of marine life to be found anywhere on the planet.
Among the most favored sites for sports divers, Manado and Northern Sulawesi attract marine enthusiasts from around the world. Diving sites in Bitung, carefully maintained and protected by the Indonesian Government, offer unrivaled Neptunian vistas for the photographer.
In this new coffee-table publication by the husband-and-wife team of Arief Yudo Wibowo and Jilmi Astina Anif, the two accomplished diver/photographers present an aesthetic experience of beauty and surprise, capturing with their cameras the unspoiled wonders of the shallow bay off Manado, one of the northernmost cities of the archipelago.
Two years of preparation and effort, and a total of 378 dives, yielded a mass of photographic documentation, from which was distilled the photographs in this volume. In the words of the authors, “We want this book to serve as a reference for people diving in Manado Bay, and a documentation of the marine biota found on the 22 dive sites along its coast.”
A brightly-colored, alien world shines through these pages, reminding us of the need to preserve and protect Indonesia’s marine wonders